Doa Meminta Barang Yang Hilang Kembali

Doa Barang Hilang Rumi

Berikut bacaan dalam rumi doa barang hilang.

Bismillahirahman nirrahim.

Yaa Jaa mi annasi liyau milaa roiba fihi, ijma’ alaiya dhoollati.

Doa barang hilang merupakan doa yang dibaca untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam mencari dan menemui semula barang yang hilang atau tercicir. Ia merupakan salah satu doa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW untuk membantu umatnya yang kehilangan sesuatu barang.

Doa barang hilang dalam tulisan rumi merupakan transliterasi doa berbahasa Arab ke dalam huruf rumi yang dibaca ketika kehilangan sesuatu barang. Bermula dengan kalimah “Allahumma ya jami’an nasi” dan berakhir dengan “ta’lamu wala na’lam”, doa ini mengandungi permohonan kepada Allah SWT yang Maha Mengetahui untuk menunjukkan jalan kepada barang yang hilang serta pengakuan bahawa hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu. Ia merupakan doa yang sangat digalakkan untuk diamalkan ketika kehilangan sesuatu barang dengan disertai usaha dan tawakkal kepada Allah SWT.

Apakah Kelebihan Membaca Doa Barang Hilang?

Membaca doa barang hilang membawa pelbagai kelebihan, antaranya:

POS-KUPANG.COM- Artikel ini berisikan Doa Melalui Santo Antonius yang ada dalam doa harian katolik.

Bagi Umat Katolik, Doa Melalui Santo Antonius doa harian katolik didaraskan untuk memohon agar barang yang hilang kembali ditemukan.

Untuk itu POS-KUPANG.COM menyajikan Doa Melalui Santo Antonius doa harian katolik bagi yang ingin berdoa.

Baca juga: Doa Harian Katolik, Doa Melalui Santo Benediktus Mohon Disembuhkan Dari Luka-luka

Doa Melalui Santo Antonius

Santo Antonius, peneladan Yesus yang sempurna, yang menerima dari Allah kuasa istimewa untuk menemukan kembali barang-barang yang hilang, sudi doakanlah agar aku dapat menemukan kembali (sebutkanlah barang, seseorang atau sifat/hal yang hilang darimu) yang hilang dariku.

Setidaknya pulihkanlah dalam diriku, pikiran damai dan tenang, kehilangan yang menyiksaku dari kehilangan barang materiku.

Bersama permohonan ini, aku mengajukan satu permohonan lain darimu; agar aku selalu memiliki kebaikan sejati yang adalah Allah, Sang Kebaikan Tertinggi.

Jangan biarkan aku pernah menderita kehilangan harta pusakaku yang terbesar, yakni hidup abadi bersama Allah. Amin.

IKUTI BERITA POS-KUPANG.com DI GOOGLE NEWS

Bilakah Dan Bagaimana Cara Membaca Doa Barang Hilang?

Doa ini boleh dibaca dalam beberapa keadaan:

Doa Mohon Menemukan Kembali Barang yang Hilang

St Antonius, peneladan sempurna Yesus, yang menerima dari Allah kuasa istimewa untuk menemukan kembali barang-barang yang hilang, sudi doakanlah agar aku dapat menemukan kembali (sebutkan barangmu) yang hilang. Setidaknya pulihkanlah dalam diriku pikiran damai dan tenang, kehilangan yang lebih menyiksaku dari kehilangan barang materiilku. Bersama permohonan ini, aku mengajukan satu permohonan lain darimu: agar aku selalu memiliki kebaikan sejati yang adalah Allah. Lebih bak aku kehilangan segala barang materiil daripada kehilangan Allah, Kebaikan Tertinggi. Jangan biarkan aku pernah menderita kehilangan harta pusakaku yang terbesar, yakni hidup abadi bersama Allah.

MENGAPA ST. ANTONIUS DIMOHON PERTOLONGANNYA MENEMUKAN BARANG-BARANG YANG HILANG?

Santo Antonius diangkat menjadi santo pelindung barang-barang yang hilang atau pun dicuri karena pengalaman hidupnya. St. Antonius mempunyai sebuah buku Mazmur yang sangat berarti baginya. Dalam buku Mazmurnya itulah ia mencoretkan catatan-catatan atau komentar-komentar yang dipergunakannya untuk mengajar murid-muridnya di Ordo Fransiskus. Seorang novis (yaitu seorang biarawan yang sedang menjalani masa percobaan) mulai bosan dengan kehidupan religius biara, karenanya ia memutuskan untuk melarikan diri. Ia pergi dengan membawa serta buku Mazmur St. Antonius! Ketika St. Antonius menyadari bahwa bukunya telah hilang, ia menjadi sangat sedih. St. Antonius berdoa dengan sangat agar buku Mazmurnya segera diketemukan atau dikembalikan kepadanya. Tuhan menjawab doa St. Antonius. Novis yang telah mencuri bukunya itu merasa tidak tenang jiwanya, sehingga akhirnya ia mengembalikan buku Mazmur itu kepada St. Antonius. St. Antonius memaafkan segala perbuatannya. Novis itu bahkan diterima kembali di biara.

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Manusia memang dianugerahkan dengan sifat lupa yang kadang-kadang dapat menyebabkan kita lupa di mana kita meletakkan barang-barang yang sering digunakan. Kadang-kadang, barang yang baru saja kita gunakan terasa begitu dekat dan kemudian tiba-tiba kita kesulitan mengingat di mana sebenarnya kita meletakkannya. Pencarian yang gigih pun kadang-kadang tidak membuahkan hasil, dan ini boleh menjadi situasi yang membuatkan kita tertekan.Artikel kali ini berkongsi doa yang boleh diamalkan ketika barang hilang.

يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمِ لاَ رَيْبَ فِيهِ، اِجْمَعْ عَلَيَّ ضَآلَّتِي

Maksudnya: “Wahai Tuhan Yang Menghimpunkan menusia di hari yang tidak ada ragu-ragu lagi padanya, himpunkanlah aku dengan barangku yang hilang itu.”

Apakah Amalan-Amalan Tambahan Yang Digalakkan?

Beberapa amalan tambahan yang boleh dilakukan:

Apakah Bacaan Doa Barang Hilang Dalam Tulisan Rumi?

Bacaan doa barang hilang dalam tulisan rumi adalah seperti berikut:

Allahumma ya jami’an nasi liyaumin la raiba fihi, ijma’ baini wa baina (sebutkan barang yang hilang). Ya hadi ya ‘alim, ya dalil ya dalal, dullani ‘ala dallati, fa innaka tadullu ‘alal khairi wa ta’lamu wala na’lam.

Bacaan Doa Barang Hilang Rumi

Apakah Terjemahan Dan Maksud Doa Barang Hilang?

Terjemahan doa barang hilang dalam bahasa Melayu adalah:

“Ya Allah, Yang Maha Mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya, kumpulkanlah antara aku dan (sebutkan barang yang hilang). Wahai Yang Maha Memberi Petunjuk, Yang Maha Mengetahui, wahai Pemberi Petunjuk, tunjukkanlah aku kepada barangku yang hilang, sesungguhnya Engkau menunjukkan kepada kebaikan dan Engkau mengetahui sedangkan kami tidak mengetahui.”